Jumat, 18 Maret 2011

Karakter Suara Gita kurang diterima?

gita gutawaSebagai seorang penyanyi di blantika musik tanah air, artis belia berparas imut yang melesat via hits Sempurna ini sebenarnya cukup punya ciri khas menurut saya. Dan itu menjadi modal yang sangat baik baginya untuk bisa diterima atau disukai oleh pasar musik.

Secara teknis bernyanyi, khususnya untuk nada-nada rendah, Gita Gutawa tergolong punya keunikan dalam hal cara ia melantunkan/melafalkan lirik-lirik lagu. Tepatnya dari sisi artikulasi dan aksentuasi. Coba saja anda simak cara bernyanyinya di bagian pendahuluan (part pertama) pada lagu Bukan Permainan, Aku Cinta Dia, Doo Be Doo, Dua Hati Menjadi Satu, dan Sempurna. Dari situ akan sangat jelas tercermin ciri khasnya dalam melantunkan lirik-lirik bernada rendah.

Lalu, bagaimana saat di nada-nada tinggi?

Nah, hal inilah yang menjadi titik lemah dan sekaligus (mungkin) menjadi kelebihannya pula. Saya pribadi menilainya sebagai kelemahan Gita Gutawa yang mesti diperbaikinya. Haruskah selalu mengandalkan teknik falsetto ketika bernyanyi pada nada-nada tinggi? Saya amati Gita masih terlalu sering dan bahkan selalu menggunakan teknik tersebut ketika harus berurusan dengan nada-nada tinggi. Memang, teknik falsetto sangat bermanfaat untuk menghemat energi ketika berupaya menjangkau hight-tone. Namun kalau terlalu sering digunakan, akan menjadi kurang enak didengar.

Sebenarnya tidak masalah sih kalau Gita menyanyikan lagu seriosa. Namun begita gutawarhubung lagu-lagunya bergenre pop, jadi agak aneh rasanya kalau terlalu mengumbar teknik falsetto. Terkesan ‘cari aman’ dan monoton (tidak ada dinamika) ketika ia melantunkan note-note tinggi. Vibrasinya juga masih lemah dan tipis. Itu sangat jelas saat ia melantunkan lagu Kembang Perawan dan Bukan Permainan.

Khusus untuk lagu Kembang Perawan, rasa-rasanya Gita Gutawa harus malu dan banyak belajar kepada Williana (runner up MamaMia 2008) yang jauh lebih bagus dalam menyanyikan lagu hitsnya tersebut. Dalam arti, untuk Lagu Kembang Perawan, teknik bernyanyi Williana jauh lebih baik daripada Gita Gutawa (dengan usia yang sama).

Tak percaya dan penasaran sebagus apakah Williana membawakan lagu Kembang Perawan? Silakan kunjungi link berikut ini, yaitu:
http://www.indosiar.com/videofiesta/747/williana---mama-ratna-konser-6-besar---1
(yang berisi video performa live Williana saat tampil menyanyikan lagu Kembang Perawan pada konser 6 besar MamaMia Show 2008).

Namun untuk lagu-lagu pada album terbarunya, saya amati Gita sudah mulai memperbaiki teknik bernyanyinya. Teknik vokalnya sudah semakin matang dan tidak begitu kaku. Dengar saja lagu Sempurna (yang sempat membuat saya merinding). Dengar pula lagu Doo Be Doo, Aku Cinta Dia, dan Dua Hati Menjadi Satu (yang kesemuanya bernuansa ceria).

Dari kesemua lagunya, yang paling saya sukai ialah lagu berjudul Doo Be Doo. Aransemen musiknya sangat asyik dan mampu membawa keceriaan bagi saya. Menyusul lagu Dua hati Menjadi Satu.
gita gutawa
Terlepas dari masalah teknik falsetto yang masih over, Gita Gutawa telah memberikan warna tersendiri bagi perkembangan musik Indonesia. Gadis belia berusia 14 tahun ini ternyata cukup diperhitungkan pula oleh para insan musik tanah air. Itu terbukti lewat 4 buah penghargaan yang diperoleh via 2 ajang bergengsi, yaitu AMI AWARD 2008 (sebagai Penyanyi Pendatang Baru Terbaik dan Album Terbaik) dan pada SCTV MUSIC AWARDS 2008 (sebagai Penyanyi Pop Solo Terfavorit dan Album Solo Terfavorit).

Tak hanya itu, tahun lalu (2007) ia juga dinobatkan sebagai Penyanyi Paling Ngetop versi SCTV AWARDS dan juga sebagai “Artis Baru Wanita Terbaik” dalam ajang Anugerah Planet Musik. Masih ada sederet lagi penghargaan lain yang pernah diterima olehnya. Kalau saya sebutkan satu per satu, bisa panjang jadinya ^_^

Dengan warna dan materi suara soprannya yang khas, Gita cukup bisa eksis saya rasa, walau masih perlu pembuktian lebih lanjut ke depannya. Dengan catatan, harus mengurangi teknik falsetto dan lebih banyak lagi berlatih teknik vibrasi yang baik. Sebab teknik vibrasinya cenderung masih lemah, monoton, dan mirip penyanyi seriosa.

Dan satu lagi, Gita sebaiknya lebih memfokuskan diri untuk menyanyikan lagu-lagu bernuansa ceria. Mengapa? Karakter suaranya terasa lebih cocok untuk lagu-lagu tersebut (seperti pada lagu Doo Be Doo dan Dua hati Menjadi Satu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Kasih komentar ya???